fin.co.id - Di dunia kripto, jumlah total token yang beredar bukan cuma angka di whitepaper. Ia punya efek nyata terhadap perceived value, potensi inflasi, dan tentu saja, harga. Pi coin, proyek ambisius yang mengklaim sudah menjaring puluhan juta pengguna global, menetapkan total supply di angka 100 miliar PI.
Angka ini langsung memicu pertanyaan dari banyak analis dan investor, apakah ini terlalu banyak? Apakah dengan supply sebesar ini, Pi coin masih punya peluang untuk naik signifikan?
Yuk, kita bedah bersama dari sisi tokenomics, distribusi, dan dampaknya ke harga.
Supply Besar, Harga Rendah? Tidak Selalu
Per 31 Mei 2025, berikut data terkini Pi coin:
-
Harga: $0,6081
-
Kenaikan 24 jam: +10,53 persen
-
Market cap: $4,42 miliar
-
Total supply: 100 miliar PI
-
Circulating supply: 7,27 miliar PI
-
Volume (24 jam): $191 juta
Dengan market cap hampir menyentuh $4,5 miliar, Pi coin telah menempatkan dirinya di jajaran top 30 kripto global, padahal belum listing di CEX besar dan masih dalam fase enclosed mainnet.
Namun, supply yang besar memang membuat banyak orang pesimistis soal potensi harga. “Gimana mau naik ke $10 kalau supply 100B?” adalah komentar yang sering terdengar di forum.
Padahal, supply besar tidak otomatis berarti harga kecil. Yang lebih penting adalah:
-
Distribusi token
-
Permintaan pasar