Science

Pandangan Para Guru Besar UI Terhadap ChatGPT dalam Dunia Akademik Bagai 2 Sisi Mata Uang

tekno.fin.co.id - 25/03/2023, 18:35 WIB

Berikut Cara Menggunakan ChatGPT Bahasa Indonesia Tanpa Aplikasi Tambahan, Gratis!

“Jika jawaban dari seluruh pertanyaan selalu tersedia di ujung jari mereka, mereka merasa tidak perlu berpikir sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa meminta ChatGPT untuk menuliskan esai untuk mereka, hal itu tidak hanya membuat kurangnya pemikiran asli, tetapi juga merupakan bentuk plagiarisme,” ujar Prof. Wisnu.

Melihat sisi terang dan gelap dari penggunaan ChatGPT, Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Dr. Fuad Gani, S.S., M.A., menyebutkan perlunya bersikap bijak dalam memanfaatkan ChatGPT.

Perguruan tinggi tidak dapat lepas dari persaingan masa depan, terutama dalam hal teknologinya, sehingga harus tetap berusaha untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.

BACA JUGA: ChatGPT Versi Terbaru GPT-4 Telah Dirilis, Lebih Kreatif dan Handal!

Ia mengatakan perguruan Tinggi sebaiknya menerima bahwa AI sedang dan akan terus digunakan.

Alat AI akan terus berkembang dan menjadi semakin penting dalam berbagai disiplin ilmu.

Oleh karena itu, Perguruan Tinggi perlu mengeluarkan pedoman yang lentur dan luas karena teknologi AI akan terus berkembang dengan cepat.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, juga menekankan bahwa fenomena dua sisi mata uang teknologi serta fenomena paralel ChatGPT harus dimanfaatkan dengan hati-hati dan bijak.

BACA JUGA: Apakah Chat GPT Aman? Pengguna Diminta Hati-hati

Para dekan yang hadir, antara lain Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si.; Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N; Dekan Fakultas Hukum, Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M; Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto; dan Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Psikolog, juga turut menanggapi fenomena ChatGPT.

Admin
Penulis