Science

Pandangan Para Guru Besar UI Terhadap ChatGPT dalam Dunia Akademik Bagai 2 Sisi Mata Uang

tekno.fin.co.id - 25/03/2023, 18:35 WIB

Berikut Cara Menggunakan ChatGPT Bahasa Indonesia Tanpa Aplikasi Tambahan, Gratis!

Meski begitu, kemampuan ChatGPT yang sangat tinggi membuka peluang terbukanya fenomena paralel atau dua sisi mata uang.

Yakni sisi terang teknologi berupa kemudahan yang luar biasa bagi para pembelajar di dunia pendidikan; dan sisi gelap teknologi, baik dari aspek keterbatasan teknologi, persoalan etika, dan bahkan terbelengunya sisi kemanusiaan.

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI, Prof. Drs. Heru Suhartanto dari sisi terang manfaat ChatGPT, ada sekitar 80 cara untuk memanfaatkan ChatGPT di ruang kelas dengan kemampuan, kecepatan, dan akurasi penyediaan informasi.

BACA JUGA: Berikut Cara Menggunakan ChatGPT Bahasa Indonesia Tanpa Aplikasi Tambahan, Gratis!

Ketua Panitia Webinar, Prof. Riri Fitri Sari, yang menyebut bahwa ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan teks berkualitas melalui konsep Reimagine Education.

“Ini karena ChatGPT memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan dengan akurasi yang tinggi dan mengambil informasi dari sumber daya eksternal, seperti Wikipedia. Selain itu, ChatGPT juga dapat digunakan untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain dengan akurasi yang baik serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan teks yang tidak lengkap dengan menggunakan konteks dan informasi yang diberikan,” ujar Prof. Riri.

Meski demikian, ada sisi gelap dari penggunaan ChatGPT yang juga harus diperhatikan, seperti misinformation, disinformation, dan malinformation yang berdampak pada persoalan hukum dan etika.

Bahkan, persoalan hukum yang bertingkat pada level kebijakan global dan nasional sudah diidentifikasi.

BACA JUGA: Link ChatGPT Gratis Bahasa Indonesia, Bisa Tanya Jawab Sampai Bantu Kerjakan Tugas

Beberapa dampak buruk penggunaan ChatGPT adalah akurasi yang tidak 100 persen karena data yang diambil dari internet kurang lengkap. Ketidaklengkapan ini bisa disebabkan kurangnya konteks.

Menurut Guru Besar Fasilkom UI, Prof. Dr. Wisnu Jatmiko, M. Kom.Eng., ChatGPT cerdas, tetapi dapat salah memahami konteks sehingga menghasilkan output yang tidak benar.

ChatGPT dilatih dengan data, dan jika data tersebut bias, mesin juga akan bias.

Selain itu, pemanfaatan ChatGPT yang kurang tepat juga dapat menumpulkan pemikiran kritis mahasiswa.

BACA JUGA: ChatGPT Bisa Apa? Ini 10 Kegunaan yang Belum Kamu Ketahui

Padahal, salah satu hal paling berharga yang dapat dikembangkan oleh siswa adalah pemikiran kritis.

Admin
Penulis