Crypto . 20/05/2025, 11:53 WIB
Penulis : Makruf | Editor : Makruf
fin.co.id - Harga Pi Coin hari ini bertahan stabil di sekitar $0.73. Setelah sempat menyentuh titik terendah di sekitar $0.40 sebulan lalu, harga berhasil naik dan kini tampak konsolidasi. Namun, benarkah stabilitas ini pertanda kekuatan pasar, ataukah cuma fatamorgana sebelum terjadi tekanan jual besar?
Mari kita kupas data terbaru dan dinamika pasar yang sedang berlangsung.
Per 20 Mei 2025, data harga Pi Coin adalah sebagai berikut,
Harga saat ini: $0.7359,
Harga tertinggi hari ini: $0.7455,
Harga terendah hari ini: $0.7035,
Perubahan 24 jam: +0.01 persen,
Volume perdagangan: $180,74 juta, naik 46,61 persen,
Market cap: $5,28 miliar,
Pasokan beredar: 7,19 miliar PI dari total 100 miliar PI.
Harga yang relatif stabil dengan volume tinggi ini menunjukkan pasar sedang memasuki fase konsolidasi. Aktivitas trading yang meningkat memberi indikasi bahwa banyak pelaku pasar tengah menyiapkan langkah selanjutnya, entah itu breakout ke atas atau koreksi.
Meski harga tampak stabil, risiko utama datang dari struktur pasokan token Pi Coin. Dari total 100 miliar token, baru sekitar 7,19 persen yang beredar di pasar bebas. Sisanya masih terkunci, termasuk di dompet mining pengguna dan sistem backend Pi Network.
Potensi pelepasan token dalam jumlah besar ke pasar bisa menciptakan tekanan jual besar yang menekan harga signifikan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kestabilan saat ini harus dipandang dengan hati-hati.
Pi Coin sudah mulai tersedia di beberapa exchange terpusat seperti OKX dan Bitget sejak peluncuran Open Mainnet pada 20 Februari 2025. Namun, belum ada listing di exchange besar seperti Binance atau Coinbase yang selama ini dinanti-nanti.
Keterbatasan ini menimbulkan skeptisisme di kalangan komunitas kripto, mengingat likuiditas dan akses pasar yang belum maksimal. Hal ini juga menambah ketidakpastian pergerakan harga ke depan.
Secara teknikal, Pi Coin bergerak dalam rentang $0.70 sebagai support dan $0.75 sebagai resistance. Pola ini menunjukkan fase konsolidasi datar.
PT.Portal Indonesia Media