Ripple Coin (XRP): Panduan Lengkap untuk Pemula

tekno.fin.co.id - 01/05/2025, 12:19 WIB

Ripple Coin (XRP): Panduan Lengkap untuk Pemula
Ripple Coin, Image: Alesia Kozik / Pexels

fin.co.id - Ripple Coin (XRP) adalah mata uang kripto yang dikembangkan oleh Ripple Labs sejak 2012 untuk memfasilitasi pembayaran internasional dengan cepat dan murah.

XRP merupakan token asli dari XRP Ledger (XRPL), sebuah blockchain sumber terbuka terdesentralisasi. Ripple (perusahaannya) menyediakan infrastruktur pembayaran global, yaitu RippleNet, di mana XRP digunakan sebagai alat perantara dalam transfer antar-mata uang.

Berbeda dengan Bitcoin, semua 100 miliar XRP sudah tercipta sejak awal (pre-mined), dan dapat diperdagangkan di pasar. Hal ini menjadikan XRP berbeda dengan perusahaan yang mengembangkannya, Ripple merujuk pada perusahaan, sedangkan XRP pada koin digital dan XRPL pada teknologi blockchain yang digunakan.

Secara ringkas, Ripple Coin (XRP) dibuat untuk mempermudah dan mempercepat transaksi lintas batas. XRP dapat menyelesaikan transaksi dalam waktu hanya 3–5 detik, sementara Bitcoin membutuhkan waktu puluhan menit.

Biaya transaksinya juga sangat rendah (sekitar $0,0002). Fokus XRP adalah sektor perbankan, dengan desain yang mengutamakan efisiensi dan keberlanjutan, serta konsumsi energi yang sangat kecil.

Di Indonesia, XRP diatur sebagai komoditas oleh Bappebti, bukan sebagai mata uang resmi, seperti yang tercantum dalam regulasi Bappebti terbaru.

Teknologi Ripple Coin (XRP)

Teknologi yang digunakan oleh Ripple Coin (XRP) berbeda dengan banyak kripto lainnya. XRPL menggunakan mekanisme konsensus tanpa penambangan (mining).

Dalam jaringan XRP, transaksi dikonfirmasi oleh validator yang saling menyetujui, bukan dengan perlombaan untuk memecahkan teka-teki kriptografi seperti pada Bitcoin.

Sistem ini memungkinkan Ripple menyelesaikan transaksi dalam hitungan detik dengan biaya yang sangat rendah, seperti yang dilaporkan oleh Cointelegraph.

Beberapa keunggulan teknis XRP dibandingkan dengan kripto lainnya antara lain:

  • Konsensus Tanpa Penambangan – XRPL menggunakan algoritma konsensus khusus yang melibatkan validator terpercaya. Tidak ada proses mining blok seperti Bitcoin, seperti yang disarankan oleh Bravenewcoin.

  • Kecepatan dan Skala Tinggi – Transaksi XRP rata-rata dikonfirmasi dalam 3–5 detik. Jaringan ini mampu memproses sekitar 1.500 transaksi per detik (TPS), jauh melampaui Bitcoin atau Ethereum, seperti yang dijelaskan dalam laporan dari Ripple.

  • Biaya Transaksi Murah – Biaya transaksi XRP sangat rendah, sekitar $0,0002 per transaksi, yang menjadikannya pilihan yang efisien untuk pembayaran mikro maupun pembayaran dalam skala besar, menurut CoinCentral.

    Advertisement
  • Efisiensi Energi – XRP dirancang untuk memiliki konsumsi energi yang hampir nol dibandingkan dengan Bitcoin, menjadikannya lebih ramah lingkungan, sebagaimana dilaporkan oleh Greenpeace.

  • Pasokan Terbatas – Semua 100 miliar XRP sudah dibuat pada awal peluncuran, yang membedakannya dengan kripto lain yang terus ditambang. Sebagian besar XRP ini dikuasai oleh Ripple Labs dan disimpan dalam escrow untuk menjaga pasokan tetap terkontrol, seperti yang dijelaskan dalam laporan Ripple.

Makruf
Penulis