Cyber . 03/02/2025, 19:36 WIB

IT Del dan Cyberbit Kerja Sama Perkuat Keamanan Siber, Siap Cetak Talenta Unggul dalam Cyber Security

Penulis : Sigit Nugroho  |  Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id – Institut Teknologi Del (IT Del) dan PT Nusantara Siber Kreasi (Cyberbit) baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk meningkatkan kapasitas di bidang cyber security.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mencetak talenta unggul yang siap menghadapi tantangan dunia maya yang semakin kompleks.

Melalui kerja sama ini, IT Del dan Cyberbit berkomitmen untuk memperkaya kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Kolaborasi Strategis untuk Kembangkan Talenta Cyber Security

Penandatanganan kerja sama antara IT Del dan Cyberbit menandai langkah besar dalam memperkuat keamanan siber di Indonesia.

Cyberbit menyerahkan lima lisensi Not For Resale (NFR) untuk platform pelatihan Cyberbit Cyber Range kepada IT Del.

Ini memberikan akses pelatihan siber canggih bagi dosen, instruktur, dan mahasiswa, termasuk simulasi praktis dalam menghadapi ancaman dunia maya.

Beberapa fitur pelatihan yang akan tersedia antara lain Cyber Range Trainin*, Endpoint Detection and Response (EDR), Security Information and Event Management (SIEM), dan Threat Hunting.

Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga, Rektor IT Del, menyambut baik kerja sama ini dan optimis bahwa pelatihan ini akan mencetak talenta unggul yang dapat berkontribusi dalam memperkuat keamanan siber Indonesia.

"Kerja sama ini sejalan dengan cita-cita kami untuk menjadikan IT Del sebagai kampus unggulan di bidang cyber security," ujar Arnaldo.

Ia percaya bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas akademik, tetapi juga memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang di era digital.

Keamanan Siber di Indonesia: Ancaman yang Meningkat

Kebutuhan terhadap tenaga ahli cyber security di Indonesia sangat mendesak. Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia menghadapi 403 juta serangan siber pada tahun 2023.

Survei dari Surfshark juga mencatat Indonesia sebagai negara dengan kebocoran data terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 150 juta data yang terungkap dalam dekade terakhir.

Tahun 2024, laporan VIDA mengungkapkan bahwa ancaman seperti deep fake, penipuan berbasis AI, dan serangan social engineering meningkat hingga 1.550% dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, meskipun ancaman terus meningkat, Indonesia menghadapi kekurangan tenaga kerja di bidang keamanan siber.

Studi ISC2 Cybersecurity Workforce Study 2022 menunjukkan kekurangan global sebanyak 3,42 juta profesional di bidang ini, dengan wilayah Asia-Pasifik mencatatkan kekurangan terbesar, yaitu 2,1 juta orang.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

Email:fajarindonesianetwork@gmail.com