Wow! Dijual Rp 52 Jutaan, Harga Asli Apple Vision Pro Hanya Rp 22 Jutaan

Wow! Dijual Rp 52 Jutaan, Harga Asli Apple Vision Pro Hanya Rp 22 Jutaan

Wow! Dijual Rp 52 Jutaan, Harga Asli Apple Vision Pro Hanya Rp 22 Jutaan--

FIN.CO.ID - Apple baru saja menjual kacamata AR Vision Pro dengan harga menarik hanya 3,499 USD atau setara dengan sekitar Rp 52 Jutaan.

Ternyata harga awal atau biaya  produksi Apple Vision Pro sebenarnya hanya sekitar 1.509 USD atau setara Rp 22,4 juta atau setengah dari harga eceran.

Harga produksi Vision Pro belum diungkap secara resmi oleh Apple, namun informasi bocoran harga  berasal dari akun @Tech_Reve di Twitter.

Berdasarkan analisis bill of material (BoM) yang dilakukan, dapat dijelaskan biaya produksi Vision Pro.

Komponen Apple Vision Pro yang paling mahal adalah dua layar internal yang diproduksi oleh Sony, masing-masing berharga sekitar 350 USD, sehingga total harga layar tersebut mencapai 700 USD atau setara dengan sekitar Rp 10 juta.

BACA JUGA:

Sementara itu, harga perakitan  mitra manufaktur LuxShare mencapai 130 USD/unit, sedangkan harga chip Apple M2 sekitar 120 USD.

Total biaya bodi headphone, termasuk bingkai aluminium dan tali kain, juga mencapai 120 USD/potong.

Sementara itu, komponen lain seperti memori, RAM, Wi-Fi, chip Bluetooth, lensa layar, kamera eksternal, jauh lebih murah.

Secara total, biaya produksi Vision Pro diperkirakan $1.509, berdasarkan harga jalanan untuk berbagai komponen.

Namun, Apple mungkin membayar harga yang berbeda atau bahkan lebih rendah untuk suku cadang tersebut, berdasarkan status dan hubungannya dengan pemasok.

BACA JUGA:

Instal ChatGPT OpenAI resmi menghadirkan chatbot kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT ke  perangkat Apple Vision Pro.

Secara desain, antarmuka aplikasi ChatGPT versi Vision Pro sangat mirip dengan versi iPhone dan iPad.

Noerma Puspita

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.