fin.co.id – Bitcoin kembali mencatatkan sejarah dengan mencetak harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$121.369 per koin pada Senin, 14 Juli 2025 pukul 11.57 WIB. Data Coinmarketcap menunjukkan lonjakan harga ini semakin mempertegas posisi Bitcoin sebagai salah satu aset kripto paling dominan di pasar global.
Kendati berhasil memecahkan rekor, para pelaku pasar diingatkan untuk tetap waspada. Seamus Rocca, CEO Xapo Bank, menegaskan bahwa risiko pasar bearish masih menghantui Bitcoin. Menurutnya, meskipun euforia ATH sedang melanda pasar kripto, siklus empat tahunan Bitcoin yang kerap berujung pada koreksi harga belum tentu berakhir.
Risiko Bearish Belum Usai Meski Bitcoin Cetak ATH
Rocca mengingatkan, banyak investor yang menganggap Bitcoin sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Namun, ia mengaku belum sepenuhnya yakin bahwa Bitcoin sudah bertransformasi menjadi instrumen lindung nilai yang stabil. Menurutnya, Bitcoin masih tergolong sebagai aset berisiko tinggi karena korelasinya yang erat dengan indeks saham seperti S&P 500.
“Kita semua menganggap Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, dan saya yakin suatu hari nanti Bitcoin akan menjadi lindung nilai inflasi tersebut. Tapi saya belum yakin kita sudah sampai di sana. Saya masih menganggapnya sebagai aset berisiko. Setidaknya korelasi antara Bitcoin, S&P, dan saham masih sangat kuat,” ujar Rocca, dilansir dari CoinTelegraph, Senin, 14 Juli 2025.
Pasar Kripto Tak Perlu Gejolak Besar untuk Terkoreksi
Lebih lanjut, Rocca menilai pasar kripto tak perlu peristiwa besar seperti krisis ekonomi atau konflik geopolitik untuk memasuki fase penurunan. Menurutnya, bahkan ketiadaan berita baru di pasar bisa memicu penurunan harga secara bertahap.
“Efek penularannya bisa sesederhana tidak adanya berita baru di pasar,” jelas Rocca. Kondisi ini, sambung dia, dapat menyebabkan pasar kripto kehilangan momentum dan mengalami koreksi harga secara perlahan dan organik.
Debat Siklus Empat Tahunan Bitcoin Makin Mengemuka
Pencapaian harga tertinggi Bitcoin kali ini memunculkan kembali perdebatan di kalangan komunitas kripto. Banyak pihak bertanya-tanya apakah siklus empat tahunan Bitcoin, yang selama ini dipengaruhi peristiwa halving, masih relevan di era keterlibatan institusi yang kian besar.
Baca Juga
Rocca turut menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang menyebut kehadiran lembaga keuangan besar seperti manajer investasi dan dana pensiun telah mengubah pola siklus Bitcoin. Ia tidak sepenuhnya sependapat dengan pandangan tersebut.
“Banyak orang berkata, institusi sudah ada, jadi sifat siklus Bitcoin sudah mati. Tapi saya tidak sepenuhnya setuju dengan itu,” kata Rocca.
Psikologi Manusia Masih Kendalikan Siklus Pasar
Pandangan Rocca juga sejalan dengan pendapat para tokoh lain di industri kripto. Matthew Kratter, seorang pendidik dan analis, serta Aleksandar Svetski, penulis buku The Bushido of Bitcoin, menilai bahwa perilaku pasar kripto lebih banyak ditentukan oleh psikologi manusia ketimbang faktor aset semata.
Svetski dalam unggahannya di platform X pada 15 Juni 2025 menulis, “Psikologi manusia tidak akan pernah berubah. Ledakan dan kehancuran yang sama akan terus terjadi.”
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pola euforia yang diikuti koreksi tajam masih akan terus berulang, terlepas dari adanya institusi besar yang terlibat dalam pasar kripto saat ini.
Perusahaan Besar Bisa Jadi Pemicu Koreksi Berikutnya
Selain risiko pasar yang muncul akibat psikologi investor, perusahaan modal ventura seperti Breed juga mengingatkan adanya risiko dari perusahaan-perusahaan yang menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar namun memiliki tingkat utang tinggi. Kondisi tersebut berpotensi menjadi pemicu koreksi pasar selanjutnya jika harga Bitcoin mengalami tekanan signifikan.
Namun demikian, Breed mencatat bahwa risiko penularan pasar bisa diminimalkan apabila pembelian Bitcoin lebih banyak dilakukan melalui pendanaan ekuitas daripada pinjaman. Artinya, semakin banyak perusahaan membeli Bitcoin dengan modal sendiri ketimbang berutang, maka risiko guncangan pasar bisa ditekan.
Optimisme Tetap Ada, Tapi Waspada Adalah Kunci
Meski berbagai peringatan terus bermunculan, pencapaian harga Bitcoin yang menembus ATH menjadi bukti bahwa minat investor terhadap aset kripto ini masih sangat tinggi. Kendati demikian, para pelaku pasar diimbau untuk tetap berhati-hati menghadapi volatilitas yang masih akan mewarnai perjalanan Bitcoin ke depan.