fin.co.id - Harga Hyperliquid (HYPE) melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir dan kini diperdagangkan di angka $32,39. Kenaikan ini membuat banyak investor bertanya-tanya, apakah sekarang waktu yang tepat untuk ikut masuk, atau justru harus menahan diri dan menunggu koreksi?
Sebagai salah satu proyek paling panas di sektor decentralized derivatives, Hyperliquid sukses menciptakan gelombang antusiasme besar di pasar kripto global. Namun seperti biasa, setiap lonjakan harga tinggi pasti memunculkan dua kubu, yang ingin segera FOMO dan yang memilih menanti momen beli yang lebih ideal.
Lonjakan Harga yang Menarik Perhatian
Performa harga HYPE hari ini terbilang luar biasa, mencatat kenaikan 6,41 persen dalam 24 jam terakhir. Dengan volume perdagangan mencapai $400,19 juta dan kapitalisasi pasar menembus $10,81 miliar, HYPE kini duduk di peringkat ke-12 aset kripto global berdasarkan market cap.
Jika kita melihat grafik historis, harga tertinggi sepanjang masa (ATH) dicapai pada 26 Mei 2025 di angka $39,93. Meski saat ini masih berada 19,14 persen di bawah ATH, performa harga sejak November 2024 tetap mengesankan. Kala itu, HYPE hanya bernilai $3,20, artinya dalam enam bulan, token ini sudah naik lebih dari 900 persen.
Apa yang Mendorong Kenaikan Tajam HYPE?
Kebangkitan harga HYPE bukan tanpa alasan. Hyperliquid dikenal sebagai platform decentralized perpetual exchange yang menawarkan kecepatan transaksi tinggi, latensi rendah, dan likuiditas yang seluruhnya berjalan on-chain. Ini menjadi pembeda besar dibandingkan banyak pesaingnya yang masih mengandalkan solusi semi-terpusat.
Dengan kinerja on-chain yang setara CEX (centralized exchange), banyak trader merasa nyaman beralih ke Hyperliquid tanpa kehilangan kenyamanan transaksi cepat. Teknologi canggih ini menjadikan HYPE sebagai pionir dalam segmen DEX derivatif yang selama ini didominasi oleh dYdX, GMX, dan perp.com.
Komunitas Semakin Solid dan Aktif
Hyperliquid tak hanya unggul secara teknologi, tapi juga berhasil membangun komunitas yang loyal. Berdasarkan 40.900 suara komunitas terakhir, 67 persen pengguna bersikap bullish terhadap HYPE. Forum-forum kripto dan media sosial ramai membahas prospek jangka panjang token ini, menandakan sentimen positif masih mendominasi.
Baca Juga
Kehadiran komunitas yang solid sering kali menjadi katalis pertumbuhan organik, terutama di tengah tren spekulatif seperti sekarang.
Apakah Kenaikan Ini Terlalu Cepat?
Meskipun prospek jangka panjang HYPE cukup menjanjikan, investor tetap perlu mempertimbangkan potensi koreksi. Dengan kenaikan hampir 10 kali lipat sejak harga terendahnya, bukan tidak mungkin akan ada momen ambil untung oleh investor awal, yang bisa memicu tekanan jual.
Namun sejauh ini, support kuat terlihat di kisaran harga $30, menjadikannya sebagai area penting yang diamati banyak trader. Jika level ini terus bertahan, kenaikan berikutnya bisa terjadi dengan lebih stabil.
Tokenomics Masih Menarik
Dari total maksimal suplai 1 miliar HYPE, baru 333,92 juta yang beredar. Artinya, 66 persen suplai belum dirilis ke pasar, dan distribusi bertahap dapat membantu menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Dengan FDV (fully diluted valuation) sebesar $32,38 miliar dan rasio volume terhadap kapitalisasi pasar 3,73 persen, token ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang sehat, bukan sekadar pompa harga sesaat.
Saatnya FOMO atau Tunggu Koreksi?
Ini pertanyaan besar yang menghantui banyak investor saat ini. Jika kamu percaya pada fundamental dan roadmap proyek, FOMO bisa saja dibenarkan, terutama jika kamu berencana memegang token dalam jangka menengah atau panjang. Namun, untuk trader jangka pendek, strategi yang lebih hati-hati seperti menunggu koreksi teknikal bisa lebih aman.
Alternatif lain adalah menggunakan metode dollar-cost averaging (DCA), di mana kamu masuk secara bertahap tanpa harus menebak puncak atau dasar harga. Ini strategi yang sering direkomendasikan untuk proyek-proyek dengan volatilitas tinggi namun prospek kuat seperti HYPE.
Kesimpulan
Harga HYPE naik tajam dan menarik perhatian banyak investor, baik ritel maupun institusi. Di balik lonjakan ini, terdapat kombinasi antara kekuatan fundamental, dukungan komunitas, dan teknologi yang menjanjikan revolusi di sektor derivatif terdesentralisasi.