fin.co.id - Istilah blockchain sering terdengar dalam dunia kripto, namun tidak semua orang memahami bagaimana teknologi ini bekerja. Padahal, blockchain adalah fondasi utama dari Bitcoin, Ethereum, dan ribuan aset digital lainnya.
Artikel ini akan membahas pengertian blockchain, cara kerjanya, dan kenapa teknologi ini dianggap sebagai revolusi digital abad ke-21.
Pengertian Blockchain
Secara sederhana, blockchain adalah teknologi penyimpanan data terdesentralisasi yang terdiri dari blok-blok yang saling terhubung dan diamankan menggunakan kriptografi. Setiap blok berisi informasi transaksi dan terhubung secara berurutan membentuk rantai data (chain).
Berbeda dari database konvensional yang tersimpan di satu server pusat, data blockchain tersebar di banyak komputer (node) di seluruh dunia, sehingga lebih aman dan transparan.
Bagaimana Cara Kerja Blockchain?
1. Transaksi Tercipta
Pengguna melakukan transaksi, misalnya mengirim Bitcoin ke dompet lain.
2. Transaksi Diverifikasi
Node di jaringan memverifikasi transaksi menggunakan algoritma konsensus, seperti Proof of Work (Bitcoin) atau Proof of Stake (Ethereum 2.0).
3. Transaksi Dicatat ke Dalam Blok
Setelah diverifikasi, transaksi dimasukkan ke dalam blok bersama transaksi lainnya yang terjadi dalam waktu yang sama.
Baca Juga
4. Blok Ditambahkan ke Rantai
Blok baru tersebut dihubungkan ke blok sebelumnya, membentuk rantai yang tidak bisa diubah tanpa merusak seluruh struktur data.
Keunggulan Teknologi Blockchain
- Transparan: Semua transaksi tercatat dan bisa dilihat publik
- Aman: Data tidak mudah dimanipulasi karena terenkripsi dan tersebar
- Desentralisasi: Tidak dikendalikan oleh satu pihak, sehingga menghindari monopoli
- Efisien: Mengurangi kebutuhan pihak ketiga seperti bank atau notaris
Jenis-Jenis Blockchain
1. Public Blockchain
Terbuka untuk siapa saja, seperti Bitcoin dan Ethereum. Siapapun bisa bergabung sebagai node dan melihat semua transaksi.
2. Private Blockchain
Hanya bisa diakses oleh pihak tertentu, biasanya digunakan oleh perusahaan atau instansi pemerintah.
3. Consortium Blockchain
Dikelola oleh beberapa organisasi, seperti grup perbankan atau lembaga keuangan.
Aplikasi Blockchain Selain Kripto
- Keuangan: Transaksi lintas negara, DeFi
- Supply Chain: Pelacakan produk dari produsen hingga konsumen
- Kesehatan: Penyimpanan rekam medis digital
- Pemilu Digital: Voting online yang aman dan transparan
Kesimpulan
Blockchain bukan hanya fondasi aset kripto, tapi juga teknologi masa depan yang dapat mengubah berbagai industri. Dengan transparansi, keamanan, dan efisiensi yang ditawarkan, blockchain punya potensi besar untuk mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.
Memahami cara kerja blockchain akan membantumu lebih bijak dalam berinvestasi dan mengeksplorasi potensi teknologi ini di masa depan. (*)