Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Utama 'Blockchain', Begini Caranya

tekno.fin.co.id - 19/12/2024, 18:29 WIB

Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Utama 'Blockchain', Begini Caranya
Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Utama Blockchain--

fin.co.id - Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital berbasis Blockchain. Potensi ini bisa terjadi dengan regulasi dan insentif pajak di industri kripto Indonesia.

“Pajak aset kripto memberikan dasar hukum yang lebih jelas bagi para pelaku industri. Sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital," kata Chief Marketing Office (CMO) Tokocrypto Wan Iqbal Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.

Diketahui, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan total penerimaan pajak dari transaksi kripto telah mencapai Rp979,08 miliar hingga November 2024.

Penerimaan ini berasal dari 2 tahun sebelumnya. Yakni Rp246,45 miliar pada tahun 2022 dan Rp220,83 miliar pada 2023. Memasuki tahun 2024, angka penerimaan melonjak tajam hingga mencapai Rp511,8 miliar.

Penerimaan pajak kripto terbagi dalam dua komponen utama. Pertama, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dari transaksi penjualan aset kripto di platform exchanger yang menyumbang Rp459,35 miliar.

Kedua, Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) dari transaksi pembelian aset kripto di exchanger senilai Rp519,73 miliar. 

Capaian penerimaan pajak dari kripto mencerminkan tren pertumbuhan konsisten sejak pajak untuk transaksi aset digital tersebut diberlakukan.

Hal ini menunjukkan perkembang ekonomi digital yang terus meningkat pesat di Indonesia. Karena itu, teknologi Blockchain dalam ekonomi digital Indonesia harus dikembangkan. 

"Dengan langkah-langkah seperti insentif pajak dan penguatan regulasi, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital berbasis Blockchain,” papar Iqbal yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Aset Kripto Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini.

Menurutnya, pemerintah dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat basis penerimaan negara demi mendukung pembangunan nasional.

"Inovasi dan perluasan basis pajak menjadi strategi penting dalam menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pola transaksi masyarakat,” tutupnya.

Apa Itu Blockchain

Blockchain berasal dari kata block dan chain. Blok adalah data. Sedangkan chain atau rantai adalah memiliki keterkaitan hubungan. Blockchain adalah data yang saling terhubung.

Dalan bahasa sederhana, blockchain adalah buku besar bersama yang mencatat transaksi digital secara real time, berbasis cloud computing dan bersifat peer-to-peer.

Advertisement

Sebagai penghubung blok tersebut, dibuatlah algoritma dengan prinsip kriptografi. Sehingga data tersebut terjamin aman.

Setiap ada data transaksi baru, akan ditambahkan ke blockchain yang terhubung satu sama lain.

Rizal Husen
Penulis